Mesin Small-Block: Fakta Dan Keunggulannya

14 January 2021

Bagikan

WA
link

Kuno.id - Dalam proses restorasi mobil klasik, terkadang kita diharuskan untuk mengganti mesin mobil dengan mesin baru yang kompatibel. Keputusan dalam pemilihan mesin harus diesuaikan dengan berbagai faktor, salah satunya adalah faktor fisik mobil dan medan jalanan yang akan dilaluinya.


Mobil yang memiliki ukuran besar, membutuhkan tenaga yang lebih besar pula. Fungsi utama mesin adalah untuk menggerakkan mobil, sehingga besaran tenaga (power) harus disesuaikan dengan ukuran mobil. Medan yang sulit seperti jalanan off-road, membutuhkan mesin yang bertenaga besar juga. 


Namun, jika mobil yang direstorasi memiliki ukuran kecil, pilihan mesin bisa berbeda. Hal ini karena beban yang ditanggung mesin juga ringan. Apalagi jika jalanan yang dilewati nantinya berupa jalanan aspal tanpa rintangan, pemilik mobil bisa mempertimbangkan mesin bertenaga lebih kecil.


Terkadang, saat melakukan restorasi mobil klasik, kecepatan mobil juga menjadi perhatian. Meskipun body-nya klasik, soal akselerasi tak boleh kalah dari mobil-mobil modern. Mungikinkah hal ini bisa dilakukan? Ya, jawabannya adalah dengan menggunakan mesin ¬small-block.



Apakah Mesin Small-Block Itu?



Gambar 1. Mesin small block engine v8 Chevrolet

Mungkin sudah dapat diduga dari namanya, bahwa mesin small-block akan berukuran relatif lebih kecil. Mesin ini merupakan pengembangan dari mesin big-block, yang dibuat lebih kecil. Piston-piston, lubang, katup, dan port-nya berukuran lebih mini dibanding mesin big-block.


Ada perbedaan kecil lain pada model stroke pada small-block dan big-block. Big-block memiliki stroke berbentuk ‘Y’, sedangkan small-block memiliki model ‘V’. Perbedaan besarnya ada pada katup. Big-block punya katup berbentuk miring, yang sering disebut ‘landak’, sementara small-block tidak punya.


Konon, mesin small-block pertama kali dikenalkan oleh General Motor melalui salah satu brand-nya yakni Chevrolet, berupa seri mesin V8 yang dipasarkan pada tahun 1917-1919.


Namun, mesin small-block mulai terkenal pada tahun 1955, yang digunakan pada model Corvette dan Bel Air. Mesin ini kemudian populer di kalangan pembalap dengan sebutan “Rat”.Small dan big-block erat dan sering dikaitkan dengan brand Chevrolet. Karena efektifitasnya, mesin small-block memenangkan penghargaan sebagai Mesin Terbaik Di Abad Ke-20 menurut Ward’s Auto World.



Mengapa Memilih Mesin Small-Block?


Sebagai penggemar otomotif sejati, tentunya sudah paham apa yang dibutuhkan dan diinginkan saat membuat sebuah proyek restorasi mobil, baik mobil baru maupun mobil klasik. Selain itu , tentu saja karakter dasar mobil akan mempengaruhi juga dalam pengambilan keputusan ini.


Mesin small-block ini biasanya dipilih oleh penggemar mobil yang lebih mengutamakan kecepatan. Biasanya, mesin small-block digunakan pada mobil dengan ukuran yang relatif kecil dan ringan. Karena ukurannya yang kecil, tenaga yang dibutuhkan juga kecil.


Berat yang lebih ringan memberikan imbas positif pada akselerasi. Mobil yang ringan dapat dipacu lebih cepat. Bobot yang kecil juga membuat kendali menjadi lebih mudah.
Selain itu, kelebihan mesin small-block adalah meminimalisir terjadinya pergeseran bagian-bagian mesin. Hal ini disebabkan oleh ukurannya yang kecil. Kayuhan piston menjadi lebih pendek, sehingga resiko bergeser juga lebih minimal.



Mobil Klasik Dengan Mesin Small-Block Bawaan Pabrik


Di antara deretan mobil-mobil klasik favorit, bnayak diantaranya telah mengadopsi mesin small-block. Karena mesin jenis ini ditemukan menjelang akhir masa mobil klasik, memang tak banyak mobil klasik yang diberi bawaan mesin small-block. Meskipun begitu, masih ada koleksi mobil klasik dengan mesin bawaan jenis small-block yang layak jadi pertimbangan koleksi. Berikut daftarnya:



Camaro Z/28 302



Gambar 2. Camaro’s Small Block DZ 302
Sumber: www.chevyhardcore.com

Mobil klasik buatan tahun 1969 ini terkenal karena karakter ‘balap’ yang dimilikinya. Ia memiliki banyak suku cadang untuk balap dan memiliki design yang tampak sporty pada jaman itu.
Pemilik mobil yang paham dunia otomotif akan tahu bahwa mereka bisa menambahkan rem cakram pada keempat rodanya, seperti gaya Corvette.



Chevrolet 283



Gambar 3. 1961 Chevy Impala Convertible 283
Sumber: www.classiccardb.com


Mobil klasik ini dapat mengeluarkan tenaga maksimal pada 6200 RPM. Kelemahan mobil klasik yang diproduksi tahun 1957 ini adalah suara mesinnya yang sangat mengganggu.
Tetapi, Chevrolet belajar dari hal ini dan mencoba membuat model baru yang lebih nyaman di gendang telinga.



Corvette 327



Gambar 4. 1964 Chevrolet Corvette 327/300 V8 Coupe
Sumber: www.carandclassic.co.uk

Dikenal berkat kemudahan handling-nya, mobil klasik produksi tahun 1965 merupakan seri small-block terakhir dengan sistem injeksi yang populer. Mobil ini sudah dilengkapi dengan rem cakram di keempat rodanya. Pada era tersebut, mobil klasik ini merupakan mobil dengan performance terbaik.



Referensi:
https://blog.nationwide.com/big-block-small-block-engines/
https://en.wikipedia.org/wiki/Chevrolet_small-block_engine
https://www.auto123.com/en/news/small-block-and-big-block-v8-whats-the-difference/55146/
https://carfromjapan.com/article/car-maintenance/big-block-vs-small-block/
https://raybuck.com/small-vs-big-block-chevy-engines/
https://www.motortrend.com/news/small-block-cars/

Continue Reading

Bookmark

Comments

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. By clicking "I Agree" or by using our site, you agree to the use of cookies.